Jumat 24 Jan 2014 11:03 WIB

Kiai Sahal Mahfudz Jaga Diri dari Kepentingan Politik

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Mansyur Faqih
KH Muhammad Achmad Sahal Mahfudz
Foto: Antara
KH Muhammad Achmad Sahal Mahfudz

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Pengurus Pusat Hidayatullah Abu A'la Abdullah mengaku terkejut mendengar kabar wafatnya KH Ahmad Sahal Mahfudz. 

Rais Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Haji Ahmad Sahal Mahfudh meninggal dunia hari ini di kediamannya, komplek Pesantren Maslakhul Huda, Margoyoso, Pati, Jawa Tengah, Jumat (24/1) pukul 01.05 WIB. Ia meninggal karena sakit jantung dan paru-paru. 

Menurut Abu, kyai Sahal adalah seorang ulama kharismatik. Dia adalah ulama yang konsisten memikirkan umat. "Kiai Sahal menjaga kebersihan dirinya dari kepentingan politik. Dia tidak mau masuk partai politik," ujarnya, Jumat (24/1). 

Abu menganggap kiai Sahal sebagai ulama yang memiliki keilmuan tinggi sehingga sangat disegani. Abu juga menilai beliau adalah ulama yang takut pada Allah. 

Kiai Sahal dikenal sebagai ulama dengan pemikiran fiqih sosial. Sejak 1963, Sahal memimpin Pondok Pesantren Maslakhul Huda menggantikan ayahnya, Kiai Haji Mahfudz Salam. Kyai Sahal juga memimpin Majelis Ulama Indonesia sejak 2000. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement