REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak meminta warga mewaspadai banjir susulan karena curah hujan dalam beberapa hari ke depan diperkirakan cukup tinggi.
"Kami mengimbau masyarakat tetap mewaspadai kemungkinan terjadi banjir susulan karena curah hujan cukup tinggi hingga awal Februari," kata Kepala BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi, di Rangkasbitung, Jumat (24/1).
Menurut dia, banjir yang melanda empat hari lalu di sejumlah daerah di Kabupaten Lebak, mereka kebanyakan warga yang tinggal di bantaran sungai. Ia meminta warga yang tinggal di daerah aliran sungai tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana alam itu untuk mencegah korban jiwa. "Sebab Kabupaten Lebak memiliki 17 sungai utama dan 165 anak sungai, sehingga berpotensi banjir jika curah hujan tinggi," katanya.
BMKG Banten memprediksi puncak hujan hingga berlangsung Februari. Curah hujan turun tidak menentu, terkadang pagi, siang, sore, atau malam hari. Selama ini, kata dia, curah hujan masih terjadi dengan kapasitas ringan, sedang dan lebat. "Kami tetap meminta warga yang tinggal di bantaran sungai waspada dan jika hujan terus menerus sebaiknya mengungsi ke tempat yang lebih aman," katanya.
Ia menyebutkan, banjir yang melanda empat hari lalu merendam 2.678 unit rumah di tujuh kecamatan karena memiliki daerah aliran sungai (DAS). Ketujuh kecamatan itu antara lain Banjarsari, Rangkasbitung, Cibadak, Cikulur, Cimarga, Kalanganyar, dan Warunggunung.
Peringatan imbauan kewaspadaan itu guna mencegah korban jiwa karena bencana alam, pada Senin (20/1), menewaskan dua pelajar hanyut terseret air sungai. "Kami berharap masyarakat siaga pada musim hujan agar tidak menjadi korban banjir," ujarnya.