REPUBLIKA.CO.ID, PATI -- Bupati Pati Haryanto mengatakan jumlah pengungsi korban bencana banjir yang terjadi di sebagian besar kabupaten tersebut saat ini tercatat sebanyak 1.000 orang. "Jumlah warga yang mengungsi sebelumnya tercatat 600 orang, namun saat ini meningkat menjadi 1.000 orang," katanya saat mengunjungi posko pengungsian di Kantor Kecamatan Juwana di Pati, Jumat (24/1)/
Mengenai kebutuhan logistik bagi para pengungsi di Kecamatan Juwana, Haryanto mengaku sudah mengirimkan bantuan berupa 10 ton beras, 500 mie instan, 350 biskuit, dan minyak goreng serta gas elpiji. "Kami memang mengirim kebutuhan logistik paling banyak di Kecamatan Juwana karena wilayah tersebut merupakan daerah terparah yang terkena banjir," ujarnya.
Selain kebutuhan logistik untuk para pengungsi, Bupati mengatakan sudah mendirikan posko kesehatan di beberapa titik. "Kalau ada kekurangan sedikit di sana-sini itu suatu hal yang wajar karena semakin hari jumlah pengungsi mengalami peningkatan sehingga tidak bisa dipenuhi secara keseluruhan," katanya.
Haryanto menjelaskan, Pemkab Pati bersama dengan jajaran TNI, kepolisian, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pati telah melakukan evakuasi warga yang tempat tinggalnya terkena banjir. "Kami akan terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait guna penanganan banjir dan warga yang mengungsi," ujarnya.
Sebagai bentuk upaya untuk meminimalisasi terjadinya banjir pada masa mendatang, Pemkab Pati menganggarkan dana untuk normalisasi dua sungai pada APBD Kabupaten Pati 2014. "Untuk normalisasi Sungai Juwana, kami menganggarkan Rp14 miliar, sedangkan untuk Sungai Simo sebesar Rp3 miliar," katanya.