Jumat 24 Jan 2014 19:24 WIB

Ledakan Tambang Ciguk Tawali Diduga Akibat Gas Metana

Truk tambang di lereng Merapi
Truk tambang di lereng Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumatera Barat, Ade Edwar menyatakan dugaan sementara ledakan tambang yang terjadi di lokasi Ciguk Tawali, Kota Sawahlunto, akibat gas metana.

"Lokasi tambang tersebut banyak mengandung gas metana sewaktu-waktu dapat meledak," kata Ade Edwar, di Padang, Jumat (24/1).

Menurut dia, kemungkinan ledakan berasal dari percikan api bersumber dari listrik atau besi yang jatuh, sehingga menyambar gas Metan yang ada pada lobang tambang batu bara.

Kondisi kandungan gas metan yang diambang normal, akan mudah meledak jika tersulut percikan api. Hal tersebut diperparah dengan kondisi lubang tambang dalam yang tidak menggunakan fentilasi buatan dan hanya mengandalkan ventilasi alami.

"Biasanya kasus seperti ini bisa di atasi jika tambang dalam dilengkapi dengan ventilasi udara yang cukup," jelas Ade Edwar.

Sementara itu Kapolresta Sawahlunto, AKBP Moehammad Syafrial ketika dihubungi menyatakan pihak kepolisian melakukan penyelidikan penyebab ledakan tambang yang telah menewaskan satu warga. "Kita akan segera melakukan penyelidikan, sebab hingga saat ini belum bisa dipastikan penyebabnya, selain adanya kandungan gas metan yang tinggi dilobang tambang Ngalau Tiga, Ombilin," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement