REPUBLIKA.CO.ID, SWAHLUNTO -- Jajaran Kepolisian Resor Kota (Polresta) Sawahlunto, Sumatera Barat, menyatakan, segera melakukan penyelidikan penyebab ledakan tambang yang telah menewaskan satu warga.
Kapolresta Sawahlunto AKBP Moehammad Syafrial, Jumat (24/1), di Sawahlunto, mengatakan, pihak kepolisian akan segera melakukan penyelidikan penyebab ledakan lobang tambang di Parambahan, Kecamatan Talawi, yang berjarak 12 kilometer dari Kota Sawahlunto.
"Kita akan segera melakukan penyelidikan, sebab hingga saat ini belum bisa dipastikan penyebabnya, selain adanya kandungan gas metan yang tinggi di lubang tambang Ngalau Tiga, Ombilin," kata Syafrial.
Saat ini akibat ledakan tambang batubara di kawasan itu, satu orang telah dinyatakan meninggal dunia atas nama Zulheldi, warga Tanjung Ampalu, Kabupaten Sijunjung, yang ditemukan pada pukul 12.00 WIB di sekitar lokasi ledakan tersebut.
Sementara empat pekerja lainnya, korban yang masih terjebak reruntuhan ledakan tambang itu, hingga Jumat sore masih dalam proses pencarian tim dari pihak kepolisian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan juga dari Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), dan juga tim SAR gabungan lainnya.