REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA— Sosok almarhum KH Sahal Mahfudz disegani banyak pihak, tidak hanya dihormati oleh masyarakat Indonesia, tetapi juga mancanegara, salah satunya Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, Musthafa Ibrahim al-Mubarak.
Musthafa sangat kagum terhadap tokoh yang akrab dipanggil Mbah Sahal itu dan mengenalnya sebagai pribadi yang rendah hati, tawadhu, dan tidak banyak berbicara. Kepakaran dan kepiawaiannya dalam bidang ilmu agama, tidak lagi diragukan.
Musthafa bahkan sempat takjub dengan pemikiran-pemikiran kiai yang lahir di Margoyoso Pati, Jawa Tengah, pada 17 Desember 1937 itu. Ini setelah Musthafa menelaah secara langsung karya-karya Pengasuh Pesantren Maslakul Huda, Pati Jawa Tengah tersebut.
Di antaranya al-Faraidlu al-Ajibah, Intifahu al-Munazharat al-Ulamai al-Hajain, dan Faidhu al-Hijai. “Ini capaian keilmuan yang luar biasa,”Sebut dia saat menghadiri tahlilan untuk almarhum Mbah Sahal di Gedung MUI, Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, Jum’at (24/1) malam. Hadir dalam acara yang berlangsung sederhana itu segenap jajaran MUI Pusat.
Musthafa juga mengapresiasi semangat belajar almarhum. Beberapa kali Sang Dubes berkunjung ke Maslakul Huda dan menyaksikan langsung ribuan referensi yang terpajang di ruang utama kediaman Mbah Sahal.
Musthafa pun, menegaskan kepergian almarhum berarti pula kehilangan tokoh sekaligus ulama panutan bagi segenap Muslim dunia. Dia pun berharap, figur Mbah Sahal dapat memberikan inspirasi bagi generasi Muslim di masa mendatang.