REPUBLIKA.CO.ID, PAPUA -- Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang terlibat baku tembak dengan tim gabungan TNI AD, diduga menggunakan senjata milik mantan pasukan TNI yang tewas tertembak pada Maret 2012 lalu.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AD, Brigjen TNI Andika Perkasa mengatakan, setelah melakukan identifikasi, senjata laras panjang SS-1 yang diperoleh, mempunyai nomor seri 100580, milik TNI AD.
"Senjata itu pernah digunakan oleh Pratu Laode Alwi, anggota Yonif 753 yang ditembak kelompok radikal tersebut pada Maret 2012 lalu," kata Andika pada Republika melalui pesan singkatnya Sabtu (25/1).
Namun, ia menjelaskan, senjata tersebut sudah kembali direbut tim gabungan TNI. Setelah baku tembak, dari tiga anggota OPM, satu di antaranya telah teridentifikasi bernama Yendenak Telenggeng.
Pada Jumat (24/1) kemarin, tim gabungan TNI AD dari Batalyon 751 Raider dan satgas bantuan melakukan operasi keamanan. Mereka berhasil menghadang OPM di Kampung Muara, Puncak Jaya.
Keduanya kemudian terlibat baku tembak, hingga satu anggota TNI AD, Pratu Sugiarto dinyatakan tewas. Namun 3 orang OPM juga tertembak, dan tim gabungan mampu merebut satu pucuk senjata laras panjang tipe SS-1.