Sabtu 25 Jan 2014 07:45 WIB

Demonstran Oposisi Thailand Lecehkan Masjid

Rep: Amri Amrullah/ Red: Karta Raharja Ucu
 Muslim Thailand di provinsi perbatasan selatan, Narathiwat.
Foto: Yahoo
Muslim Thailand di provinsi perbatasan selatan, Narathiwat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Kantor Sheikhul Islam (SIO) mengecam sekelompok pengunjuk rasa antipemerintah Thailand atas perilaku yang tidak pantas di dalam masjid di distrik Palian Trang.

"Masjid adalah tempat ibadah bagi umat Islam dan sangat suci bagi mereka," kata organisasi Islam Thailand itu, Jumat (24/1).

Dalam pernyataannya, SIO mengingatkan menghormati umat beragama adalah pilar perdamaian bagi masyarakat dan harus di atas semua konflik politik.

Sebelumnya, Senin (20/1), sekitar 300 demonstran memaksa Yayasan Sekolah Islam di Bangkok, Ismailiyah tutup. Pemaksaan itu dilakukan sebagai upaya mengumpulkan sebanyak-banyaknya demonstran untuk bergabung menentang Pemerintah Thailand.

Para pengunjuk rasa muncul berteriak, ketika siswa Muslim belajar di kelas dan beberapa Muslim lain sedang shalat di masjid yang berdekatan dengan yayasan tersebut. Bahkan, beberapa demonstran tampak mabuk saat itu. Mereka juga melepaskan tembakan ke udara.

"Hal ini tidak cocok untuk setiap kelompok untuk mengancam atau menutup masjid," kata organisasi itu dalam rilisnya yang dilansir dari Bangkokpost, Sabtu (24/1).

"Melakukan hal itu adalah tindakan melanggar hak dasar beragama."

SIO memohon Muslim Thailand untuk bersabar dan tidak bereaksi negatif terhadap opini yang objektif tentang kekerasan itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement