REPUBLIKA.CO.ID,CILACAP--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Jawa Tengah, menyatakan bahwa sedikitnya 21 rumah di kabupaten itu mengalami kerusakan akibat gempa berkekuatan 6,5 Skala Richter yang terjadi pada hari Sabtu, pukul 12.14 WIB.
"Berdasarkan pendataan sementara, jumlah rumah yang rusak sebanyak 21 unit, tiga di antaranya rusak berat," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Supriyanto, di Cilacap, Sabtu petang.
Menurut dia, rumah-rumah warga yang mengalami kerusakan tersebar di Kecamatan Adipala sebanyak 16 unit terdiri 13 rumah rusak ringan dan tiga rumah rusak berat.
Selain itu, kata dia, di Kecamatan Bantarsari terdapat dua rumah rusak serta Kecamatan Maos, Kesugihan, dan Majenang masing-masing satu rumah rusak.
"Kami terus mendata kemungkinan masih ada rumah yang rusak akibat gempa tersebut termasuk melakukan verifikasi terhadap tingkat kerusakannya," katanya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya akan mengupayakan bantuan bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan.
Salah seorang warga Desa Adiraja RT 03 RW 05, Kecamatan Adipala, Setraseja (81) mengatakan bahwa rumahnya mengalami kerusakan berat akibat gempa yang terjadi Sabtu siang.
"Bagian dapur roboh, sedangkan tembok rumah bagian depan retak-retak. Rencananya besok akan dirobohkan saja karena khawatir ambruk," katanya.
Oleh karena itu, dia bersama istrinya, Reben (75), akan menginap di rumah anaknya, Wiryadiarja (55).
Sementara itu, hingga Sabtu sore, gempa susulan masih dirasakan di Cilacap hingga dua kali, yakni pada pukul 12.35 WIB dan 15.28 WIB. Seperti diwartakan, gempa berkekuatan 6,5 Skala Richter mengguncang Cilacap pada hari Sabtu, pukul 12.14.20 WIB.
Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan bahwa lokasi gempa tersebut berada di 8,48 derajat lintang selatan dan 109,17 derajat bujur timur atau 104 kilometer barat daya Kebumen dengan kedalaman 48 kilometer. "Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Gempa susulan kemungkinan masih akan terjadi," katanya.