REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemuda itu tidak mengajukan masa lalu, namun menawarkan masa depan. Karena itu, Ketua Satuan Pemuda dan Mahasiswa Hanura M Pradana Indrapura berprinsip anak muda harus diberi kesempatan unjuk gigi.
Dia merujuk kepada berdirinya bangsa Indonesia yang dibangun para pemuda, contohnya Bung Karno dan Hatta. Bahkan, menurutnya yang mendorong kemerdekaan adalah golongan muda, bukan tua.
"Tidak relevan kalau mempertanyakan berdasarkan usia. Anak muda bisa mengubah bangsa ini," kata Perdana dalam diskusi bertajuk 'Parlemen Muda Indonesia dan Ayo Vote' di Jakarta, Sabtu (25/1).
Diskusi seperti ini, kata dia, diharapkan dapat mengubah apatisme dan ketabuan anak muda terhadap dunia politik. Para pemuda, ujar dia, hendaknya paham politik.
Dia melanjutkan, calon legislatif (caleg) DPR dari kaum muda jika terpilih tentu mampu mewarnai situasi di DPR nanti. Dengan catatan, mereka yang terpilih selama rekrutmen dilakukan secara benar tanpa permainan uang.
Meski begitu, ia tidak menepis kalau anak muda pun sekarang banyak terlibat kasus korupsi. "Bagi saya ketika caleg muda masuk parlemen dengan cara baik tanpa main uang, akan jauh lebih baik parlemen ini," ujarnya.
Menurut Pradana, agar kualitas parlemen lebih baik maka syaratnya harus diisi caleg muda. Sehingga, pendidikan politik sangat penting bisa mengubah cara berpikir anak-anak muda untuk tidak apatis terhadap politik.
"Agar tidak terkontaminasi dengan golongan tua maka anak-anak muda harus menjadi mayoritas," tambahnya.