REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Peringatan Hari Ulang Tahu ketiga Revolusi 25 Januari di Mesir pada Sabtu (25/1) waktu setempat menewaskan tujuh orang dan puluhan lagi luka-luka akibat bentrokan di sejumlah tempat di berbagai kota negara itu.
Kementerian Kesehatan Mesir mengatakan, tiga orang di Kairo, dua orang di Almenia, dan lainnya di Giza, Iskandariyah dan Suez. Bentrokan hebat antara pengunjuk rasa Ikhwanul Muslimin pendukung presiden terguling Mohamed Moursi dan aparat keamanan terjadi di Ramses, pusat kota Kairo, di Mohandesin, Giza dan Shobra Khaima.
Sementara itu, pengunjuk rasa dari pendukung pemerintah sementara dilindungi oleh aparat keamanan dan berkonsentrasi di Bundaran Tahrir dan Istana Presiden Ettihadiah untuk memperingati HUT ketiga Revolusi. Bundaran Tahrir ditutup dari berbagai arah dengan kawat berduri dan tank tempur, dan hanya dibuka dua pintu saja dengan pemeriksaan ektra ketat menggunakan alat detektor elektronik bagi setiap orang yang masuk.
Pengunjuk rasa pro pemerintah tersebut mengusung gambar Panglima Angkatan Bersenjata Jenderal Abdel Fatah Al Sisi yang akan mencalonkan diri dalam pemilihan presiden pada pertengahan tahun ini. Pendukung Al Sisi mengatakan, HUT Revolusi ketiga ini selain memperingati tumbangnya Presiden Hosni Mubarak pada 2011, juga mengenang Revolusi 30 Juni 2013 yang menumbangkan Presiden Moursi.
Sedikitnya tiga ledakan bom terjadi pada Sabtu, yaitu terjadi di dekat Akademi Kepolisian di Kairo, satu kantor polisi di Terusan Suez dan satu lagi di Giza. Banyak jalan di kota Kairo ditutup termasuk Bundaran Rabiah Adawiyah untuk menghambat akses masuk bagi pendukung Ikhwanul Muslimin.