Ahad 26 Jan 2014 11:18 WIB

Warga Irak Berusia 100 Tahun Jadi WN Australia

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Seorang wanita asal Irak berusia 100 tahun akan menjadi wanita tertua yang menjadi  warga negara  Australia bertepatan dengan hari Australia 26 Januari.

Berbicara di rumahnya di Sydney, Aziiza Rawainin mengatakan perang, kekerasan, dan pertikaian di Irak membuatnya memutuskan untuk meninggalkan Irak dan pindah ke Australia bersama keluarganya.

"Kami datang ke negeri yang cantik ini dan meninggalkan Irak karena perang." katanya.

"Sanak keluarga saya sudah hidup di luar Irak, jadi mengapa saya harus tinggal di sana." tambahnya lagi.

"Kami berada di negeri yang tidak kami sukai, dan kami tidak merasa menjadi bagian dari kehidupan di sana. Sekarang kami di sini, dan kami hidup nyaman dan senang." katanya lagi.

Raiwani lahir 1 Juli 1913 di Irak ketika negeri itu masih menjadi bagian dari Kerajaan Ottoman.

Dia tiba di Australia di tahun 2008 dan sekarang bisa menjadi warga negara  Australia setelah tinggal minimal empat tahun.

Dia  akan bergabung bersama dengan lebih dari 17.800  orang dari 150 negara yang akan diambil sumpah sebagai warga negara Australia dalam 396 perayaan di seluruh negeri.

Upacara  pengambilan sumpah sebagai WN Australia dilakukan pertama kali di tahun 1949 di Albert Hall di Canberra.

Di tahun itu, 2.500 orang kebanyakan dari Italia, Polandia, Yunani, Jerman dan Yugoslavia menjadi warga negara Australia.

Lebih dari 4,5 juta orang sejak itu sudah menjadi warga  negara Australia.

Sekarang ini negara paling banyak yang menyumbang warga adalah Inggris dengan 3.516 orang, disusul India 2.823, Filipina 1.350 dan Afrika Selatan 1.243.

Ibu Rawaini adalah satu dari 161 warga Irak menjadi warga negara.

"Hari ini dan besok ini adalah negara saya. Saya hidup di sini dan mati di sini," katanya.

"Saya mencoba melupakan masa lalu dan saya sekarang tinggal dan senang di sini. Ini adalah negara saya."

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement