REPUBLIKA.CO.ID, ROMA — Nicolas Anelka sedang bermasalah dengan Federasi Sepak Bola Inggris (FA). Itu setelah FA mendakwa terbukti bersalah melakukan selebrasi antisemit. Peristiwa itu terjadi ketika West Bromwich Albion (WBA) ditahan imbang West Ham United, 3-3 pada akhir Desember lalu.
Usai mencetak gol ke gawang lawan, mantan penggawa Les Bleus tersebut melakukan gerakan tangan quenelle¸ yang diidentikkan sebagai tindakan kebencian terhadap ras tertentu. Sontak, tindakan Anelka membuat kalangan Yahudi mengecam keras.
FA yang menyelidiki kasus itu siap menjatuhkan hukuman berat untuk mantan penyerang Chelsea itu. WBA dikabarkan siap tidak menurunkan lagi Anelka yang baru bermain sembilan kali dan melesakkan dua gol di Liga Primer Inggris.
Lazio adalah klub yang siap memanfaatkan jasa pemain berusia 34 tahun itu. Menurut Il Messaggero, Ahad (26/1), Presiden Lazio Claudio Lotito telah melakukan pendekatan. Kabarnya, Lolito hampir mencapai kesepakatan dengan Anelka.
Sayangnya, sang agen berusaha mengulur-alur waktu agar kesepakatan kliennya tertunda. Sang agen mencoba menaikkan tawaran Anelka hingga bernilai 1 juta euro atau sekitar Rp 16,6 miliar untuk masa lima bulan ke depan.
Kalau gagal menggaet Anelka, Direktur Olahraga Lazio Igli Tare sudah mempunyai rencana cadangan. Dia memiliki alternatif untuk menggaet ujung tombak Catania, Maxi Lopez atau Marco Sau dari Cagliari.
Bagi Anelka, Serie A bukanlah liga yang asing untuknya. Dia pernah membela Juventus selama setengah musim pada tahun lalu dengan hanya tampil dua kali, tanpa pernah membukukan gol.