REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Seorang pria yang diidentifikasi oleh polisi sebagai salah satu pemimpin dalam demonstrasi massal antipemerintah di Thailand tertembak mati pada Ahad (26/1) ketika kekerasan meletus saat massa aksi di Bangkok mencoba memblokade tahap pemilu awal untuk pemilu pekan depan.
Juru bicara polisi Thailand, Piya Utayo, mengidentifikasi pria korban tewas tersebut sebagai Suthin Taratin.
"Sedikitnya lima orang lainnya terluka," ujarnya seperti dikutip Reuters, Ahad.
Perdana Menteri Yingluck Shinawatra telah menyerukan pemilu dipercepat pada 2 Februari mendatang dalam upaya untuk mematahkan unjuk rasa yang telah berlangsung sejak November. Demonstrasi tersebut beberapa kali diwarnai kerusuhan dan kekerasan.
Pemerintah juga telah menetapkan kondisi darurat nasional pada 21 Januari lalu. Status ini memungkinkan mereka menerapkan kebijakan lebih luas, terutama penggunaan kekuatan militer untuk mengatasi tindakan demonstran yang dianggap menggangu ketertiban.