REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Perbaikan jembatan jalan lintas Sumatera (Jalinsum) di Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, dinilai lamban. Kemacetan panjang kendaraan lintas Sumatra dan Jawa terus terjadi di jalur alternatif.
Adrus, warga Bandar Lampung yang hilir mudik ke Bukit Kemuning-Rajabasa, mengeluhkan lambannya perbaikan jembatan yang putus karena ambles bagian kanan jembatan tersebut. Akibatnya, setiap hari dan malam hari macetnya berjam-jam.
"Ini kan jalan nasional dan urat nadi perekonomian Sumatra. Seharusnya cepat tanggap. Lagi pula macetnya berjam-jam," kata lelaki berusia 58 tahun, Senin (27/1).
Jembatan besi yang dibangun pada 1950 itu ambles bagian tengah pada Rabu (22/1) Subuh. Jembatan ini menjadi tumpuan setiap harinya kendaraan lintas Sumatra, dengan beban muatan berat kendaraan yang besar.
Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Berlian Tihang, Jumat (24/1), mengaku sudah memerintahkan Kepala Dinas Bina Marga, Ali Rachman untuk segera memperbaiki jembatan sementara agar dapat dilalui kendaraan. "Setelah tahu saya telepon (kadis Bina Marga) segera koordinasi pusat dan perbaiki," katanya.
Ia juga meminta Dinas Bina Marga segera berkoordinasi pusat dan membuat jembatan balley segera, dan tidak usah menunggu izin administrasi lainnya, karena ini untuk kepentingan rakyat. Izin lisan dari gubernur, kata dia, sudah setuju, sehingga segera dikerjakan.