Senin 27 Jan 2014 08:46 WIB

Abe: Cina Butuh Kepercayaan, Bukan Ketegangan

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: A.Syalaby Ichsan
PM Jepang Shinzo Abe
Foto: Reuters
PM Jepang Shinzo Abe

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pertumbuhan ekonomi Cina membutuhkan terbangunnya kepercayaan dengan negara-negara lain, bukan sebaliknya.

Ini disampaikan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dalam wawancara dengan CNN, Ahad (26/1). Abe mengatakan, apa yang dilakukan militer Cina dalam 20 tahun terakhir menjadi pertimbangan serius negara-negara di sekelilingnya.

''Jika Cina ingin terus menikmati kemajuan ekonominya, mereka butuh kepercayaan internasional, bukan justru menimbulkan ketegangan. Penting bagi Cina untuk memahami ini,'' ungkap Abe.

Ia juga menuturkan ekspansi militer tidak akan memberi manfaat apapun bagi masa depan Cina, pertumbuhan ekonomi atau kesejahteraan mereka.

Sejak menduduki kursi Perdana Menteri Jepang setahun lalu, prioritas Abe adalah perbaikan ekonomi Jepang. Ia juga berjanji memperkuat militer Jepang sebagai respon atas aksi militer Cina yang mengklaim pulau milik Jepang di Laut Cina Timur.

Beijing juga sempat mengeluarkan zona pertahanan udara termasuk terhadap pulau sengketa yang memicu protes Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat, yang mengatakan Cina sedang berusaha mengubah status quo.

''Cina harus tahu, upaya apapun untuk mengubah status quo dengan pendekatan militer tak bisa diterima,'' kata dia. Abe mengatakan, Jepang tak berminat melawan militer Cina. ''Tapi saya bertanggungjawab melindungi teritori, kekayaan dan penduduk Jepang,'' kata Abe.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement