REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor Temanggung menyerukan kepada pengurus anak cabang dan pengurus ranting untuk menghidupkan majelis dzikir Rijalul Ansor agar bangsa ini terhindar dari bencana.
Ketua PC GP Ansor Temanggung, Yami Blumut, di Temanggung, Senin, menginstruksikan kepada jajaran PAC, PR beserta seluruh anggota Banser untuk melakukan dan menghidupkan majelis Dzikir Rijalul Ansor sebagai upaya untuk memohon ampun kepada Allah dan memohon agar bangsa ini dihindarkan dari bencana alam.
Pada awal 2014, katanya, bangsa Indonesia dirundung bencana yang seolah-olah tiada henti dan saling berurutan musibah menimba warga.
"Meletusnya gunung Sinabung di Sumatra utara, banjir bandang di Manado Sulawesi Utara, banjir meluap dan menggenangi ibu kota. Banjir juga melanda Jepara, Kudus, dan Pati," katanya.
Bagi warga NU, katanya, ditambah lagi dengan wafatnya sesepuh dan panutan umat K.H. Muhamad Ahmad Sahal Mahfudz.
"Apakah tanda-tanda bencana tersebut sebagai bukti sudah tidak ada lagi yang peduli dan memohonkan ampun kepada Allah sehingga bangsa ini porak poranda bencana?" katanya.
Bagi Ansor, katanya, majelis dzikir adalah merupakan tradisi yang harus dijaga dan dikembangkan terus-menerus karena dengan berdzikir umat akan selalu sadar sebagai hamba Allah yang telah mendapat ribuan nikmat, tetapi kadang-kadang manusia lalai dan lupa untuk bersyukur.
"Majelis dzikir akan menjadi payung bagi umat sehingga kesalahan selama ini mendapat ampunan, mendapat limpahan berkah, dan dijauhkan dari bencana," katanya.
Ia berharap seluruh jajaran anggota Ansor dan Banser juga memperbanyak tahlil untuk mendoakan Al Maghfurllah KH Muhamad Ahmad Sahal Mahfudz.