Senin 27 Jan 2014 18:06 WIB

Tokoh Daerah Didorong Ikut Pilpres 2014

Maskot Pemilu 2014
Foto: Tahta Aidilla/ Republika
Maskot Pemilu 2014

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dosen Ilmu Politik Sekolah Pasca-Sarjana Universitas Nasional, TB Massa Djafar mendorong tokoh daerah untuk bisa maju dalam pilpres 2014. Ini demi keseimbangan pembangunan di pusat dan daerah.

"Dalam presidential election, harus muncul tokoh daerah untuk keseimbangan pusat-daerah, Jawa-luar Jawa, dalam dinamika politik dan pembangunan," kata di Universitas Nasional, Jakarta, Senin (27/1).

Saat ini, katanya, ada banyak tokoh daerah yang punya kompetensi dan integritas mumpuni. Sayangnya, peluang mereka terhambat oleh politik transaksional yang kini semakin marak.

"Sekarang ini sistemnya jual-beli, jadi kita harap pemimpin yang akan datang bisa memposisikan diri guna membela rakyat, buka membela asing," ujarnya.

Apalagi, lanjutnya, publik sudah tidak lagi percaya pada partai serta elite politik. Karenanya, harus ada sosok yang baru dan punya potensi.

"Kalau bisa jangan hanya populer, tapi juga harus terukur rekam jejak idealnya, prestasinya. Bahkan saya kritik, separuh kabinet yang saat ini tidak punya 'ideal record' karena dipilih dengan asal," ucap Ketua Asosiasi Ilmu Politik Indonesia Cabang Jakarta tersebut. 

Menurut Djafar, jika kondisi transaksional seperti saat ini terus berlangsung, bisa dipastikan Indonesia akan mengalami krisis politik.

"Sekarang saja sudah ada gejalanya, misal rekrutmen elite politik karena kedekatan atau hubungan timbal balik. Kita harap sistem politik seperti ini bisa segera ditinjau ulang," ungkap dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement