Senin 27 Jan 2014 18:18 WIB

SBY Larang Black Campaign, Bolehkan Negative Campaign

Rep: Esthi Maharani/ Red: Mansyur Faqih
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato saat peluncuran buku karyanya di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (17/1).
Foto: Antara/Andika Wahyu
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato saat peluncuran buku karyanya di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (17/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pesan khusus kepada pers. Ia meminta agar pers menghindari kampanye hitam di medianya masing-masing. 

"Terutama menjelang pemilu, presiden meminta hendaknya dihindari black campaign," kata ketua PWI, Margiono saat melaporkan  rangkaian kegiatan Hari Pers Nasional (HPN) 2014 di Bengkulu, Senin (27/1). 

Kampanye hitam yang bisa dilakukan pers antara lain menginformasikan sesuatu tanpa ada fakta. Apalagi jika informasi tersebut terus menerus dilakukan. 

SBY, lanjutnya, melihat selama ini ada sekitar tiga persen media yang terindikasi melakukan hal tersebut. Meski tak banyak tetapi hal tersebut dinilai cukup mengganggu.

Menurut SBY, lanjutnya, kampanye hitam berbeda dengan kampanye negatif. Pers punya kewajiban membuka kondisi riil yang terjadi temasuk menelanjangi para calon legislatif dan capres. 

"Kalau negative campaign boleh kata presiden. Pers punya kewajiban mengatakan hal yang buruk sebagai hal yang buruk dan baik sebagai hal yang baik, tapi bukan black campaign," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement