REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Ranjau darat telah menewaskan 22 orang di Kamboja pada tahun 2013. Jumlahnya turun 49 persen dibandingkan dengan 43 kematian di tahun sebelumnya. Demikian menurut laporan Otoritas Aksi Ranjau Kamboja pada Selasa.
''Selain kematian, sebanyak 89 lainnya terluka atau turun 37 persen dari 142 luka-luka pada tahun sebelumnya,'' kata laporan itu.
Negara ini mencatat 71 kecelakaan tahun lalu atau turun delapan persen dibandingkan dengan 77 kecelakaan di tahun sebelumnya.
Negara Asia Tenggara ini merupakan salah satu negara terburuk di dunia akibat ranjau darat. Diperkirakan empat juta-enam juta ranjau darat dan amunisi lainnya yang tersisa dari perang tiga dekade dan konflik internal yang berakhir pada tahun 1998.
Heng Ratana, direktur umum Pusat Aksi Ranjau Kamboja, mengatakan bahwa lebih dari tiga juta ranjau darat dan bahan peledak telah dihapus dan dihancurkan.
Negara ini mencari dana sekitar 50 juta dolar AS sampai tahun 2020 untuk sepenuhnya menyingkirkan semua jenis ranjau anti-personil.