Selasa 28 Jan 2014 17:38 WIB

‎​BNPB: Ancaman Banjir dan Longsor Hingga Maret

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: A.Syalaby Ichsan
Banjir merendam sejumlah makam di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Kamis (23/1).  (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Banjir merendam sejumlah makam di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Kamis (23/1). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, ancaman banjir dan longsor akan terus berlanjut hingga Maret 2014 nanti di sebagian besar wilayah Indonesia.

Menurutnya, hal ini juga sesuai dengan pola curah hujan di Indonesia yang puncak hujan berlangsung sejak Januari hingga Maret, kecuali di wilayah Maluku dan Halmahera yang puncaknya pada Juni-Juli. 

Kondisi demikian, kata Sutopo, akan menambah statistik data bencana di Indonesia. "Selama Januari 2014, data sementara yang dihimpun BNPB, telah terjadi 182 kejadian bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan puting beliung," katanya, Selasa, (28/1).

Sementara itu, kata Sutopo, anggaran untuk penanggulangan bencana masih sangat kecil. Terlebih lagi alokasi anggaran untuk BPBD masih sangat kecil dibandingkan dengan APBD.

Misal, ujar Sutopo, di BPBD DKI Jakarta anggaran 2014 hanya Rp 18 miliar dari APBD DKI Jakarta yang Rp 72 trilyun. Di BPBD Fak-Fak Barat Sumut, alokasinya hanya Rp 400 juta dari APBD sekitar Rp 700 milyar. 

Rata-rata nasional alokasi BPBD,  kata Sutopo, hanya lebih kecil dari 0,1% dari APBD. Tentu ini berpengaruh pada penanggulangan bencana di daerahnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement