Selasa 28 Jan 2014 19:03 WIB

MPR Ingatkan Golkar Agar Tak Halangi Pengusutan Petingginya

Rep: Indah Wulandari/ Red: Joko Sadewo
Idrus Marham
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Idrus Marham

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dugaan keterlibatan petinggi Partai Golkar dalam kasus korupsi sengketa hasil Pilkada Palangkaraya mencuat ke publik. Majelis Permusyawaratan Rakyat pun ikut mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar mencari alat bukti yang valid.

"KPK kita dukung, korupsi tak ada ampun. Apalagi di Komisi III, apapun, dimanapun, siapapun, harus ditindak tegas. Soal korupsi, tak ada bargaining. Harus tegas tidak pandang bulu, tidak tebang pilih," tegas Wakil Ketua MPR RI Melani Leimena Suharli, Selasa (28/1).

 

Melani meyakini, partai berlambang pohon beringin itu sebaiknya tidak menghalangi kerja KPK. Terutama dalam menyidik dugaan keterlibatan Sekjen Partai Golkar Idrus Marham dan Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI Setya Novanto.

Lantaran kasus yang diduga melibatkan kedua sosok itu sangat sensitif di tengah isu jelang Pemilu 2014."Saya kira KPK ingin mencari minimal dua alat bukti yang lebih akurat," tutur Melani.

 

Sebelumnya, politisi Partai Golkar Chairunnisa bersaksi dalam Berita Acara Pemeriksaan di KPK, bahwa ada pemberian uang Rp 2 miliar dari Idrus Marham kepada Akil Mochtar saat masih menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK). Menurutnya, uang itu sebagai sogokan terkait sengketa hasil Pilkada Palangkaraya.

 

Saat persidangan, Chairunnisa justru sempat hendak berkilah dan menyatakan itu hanya rumor. Namun oleh jaksa, lantas dibacakan isi pesan pendek antara Chairun Nisa dengan Akil.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement