REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- PT Jasa Marga mengeklaim KM 72+800 dari arah Jakarta menuju Bandung, yang masuk ke Desa Cigelam, Kecamatan Babakan Cikao, Purwakarta, Jawa Barat, bukan termasuk rawan gerakan tanah.
Direktur Operasional PT Jasa Marga, Hasanudin, mengatakan KM 72 ini bukan termasuk lokasi yang diwaspadai gerakan tanah tinggi. Namun, karena curah hujan yang turun akhir-akhir ini cukup tinggi, mengakibatkan lokasi itu ambles. Akibat, tanahnya mengalami pergeseran.
"Berdasarkan catatan kami, di sepanjang Tol Cipularang ini ada tujuh titik yang diwaspadai gerakan tanah tinggi," ujarnya, Rabu (29/1). Salah satu lokasi yang paling diwaspadai yaitu KM 91 dan 92. Gerakan tanah di lokasi itu cukup tinggi, sehingga sering terjadi tanah longsor dan jalan ambles.
Di KM 72 ini tidak termasuk dalam daftar lokasi yang di waspadai. Namun, tetap saja terjadi gerakan tanah yang mengakibatkan jalan ambles. "Makanya, kami heran di lokasi ini terjadi gerakan tanah yang mengakibatkan jalan ambles," ujarnya.
Usut punya usut, lanjutnya, selain karena curah hujan tinggi, di bawah jalur KM 72 ini terdapat aliran sungai. Sungai ini ukurannya kecil. Tetapi, saat musim hujan, airnya meluap dan menggerus konstruksi pada lapisan bawah tanah. Jadi, katanya, tak heran kalau jalannya mengalami ambles.