Rabu 29 Jan 2014 14:35 WIB
Rep: Kingkin Jiwanggo/ Red: Agung Sasongko
REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Masih dalam Melancong Bersama Abah Alwi di Banten. Setelah bersinggah di Pendopo Gubernur Banten, perjalanan dilanjutkan menuju daerah Kecamatan Kasemen. Di daerah ini terdapat sebuah Keraton bernama Keraton Surosowan.
Keraton Surosowan atau sering disebut Gedong Kedaton Pakuwon adalah tempat tinggal para sultan Banten. Pada masa lalu, keraton ini merupakan pusat kegiatan politik, ekonomi, sosial dan budaya. Keraton yang memiliki luas sekitar 3,8 hektar ini hanya menyisakan reruntuhannya berupa fondasi-fondasi dan tembok keliling yang dulunya berfungsi sebagai benteng pertahanan setinggi 3-4 meter dengan ketebalan 6-8 meter, hal tersebut selalu menjadi misteri bagi masyarakat Banten, karena tak satupun masyarakat yang tahu bentuk asli dari bangunan ini.
Awalnya keraton ini dibangun oleh Raja Banten pertama yaitu Maulana Hasanudin (1526-1570). Pada masa pemerintahan Sultan Haji (1672-1687) barulah keraton ini dibangun tembok keliling dengan arsiteknya seorang kebangsaan Belanda bernama Lucas Cardeel. . Perubahan ini dilakukan setelah Keraton Surosowan mengalami kehancuran akibat perang yang terjadi antara Sultan Tirtayasa dengan pihak VOC.
Pada Tahun 1813 Keraton Surosowan kembali mengalami kehancuran. kala itu penghancuran keraton dilakukan atas perintah Gubernur Jenderal Belanda, Herman Daendels. Sebagai cagar budaya Keraton Surosowan dilindungi oleh undang-undang Nomer 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya.
Videografer & Video Editor : Kingkin Jiwanggo