REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Warga yang ingin menerobos jalan terendam banjir di sekitar Perumahan Total Persada, Kota Tangerang, harus membayar Rp30 ribu dengan menaiki perahu bambu.
"Hanya dengan naik perahu bambu ini yang bisa menerobos jalan banjir. Ongkosnya 30 ribu," kata Budiman, tukang perahu bambu ditemui di lokasi banjir di Tangerang, Rabu.
Ia mengatakan, jalan sepanjang satu kilometer dari depan pasar Regensi Periuk hingga depan gerbang perumahan Total Persada tergenang air dengan ketinggian mulai 80 sentimeter hingga satu meter.
Tidak ada kendaraan yang dapat menerobos ketinggian air tersebut. Kecuali hanya kendaraan besar seperti truk dan sejenisnya. Perahu bambu sepanjang satu meter yang tersusun dari 10 batang bambu dan diikat tali tersebut, menjadi satu - satunya kendaraan yang menghubungkan warga dari Sangiang menuju Perumahan Total Persada atau Kota Bumi.
Meskipun ada jalan alternatif lainnya menggunakan angkutan umum tetapi jaraknya sangat jauh. "Kalau naik angkot, harus tiga kali dan itu jauh. Jadi tidak apa-apa pilih naik perahu bambu biar cepat sampai," ujar Ayu, pelajar SMP 12 Tangerang.
Dengan menggunakan perahu bambu, warga dapat melintas jalan banjir dalam waktu 15 menit. Empat pengerek perahu bambu, berada disisi untuk mendorong perahu bambu menelusuri jalan banjir.
Dari pantauan, sudah puluhan warga yang menggunakan jasa perahu bambu tersebut. Mulai dari pelajar, karyawan hingga ibu rumah tangga yang ingin belanja ke pasar regensi.
Meski diakui biaya penyebrangan tersebut mahal, namun warga melakukannya
karena terpaksa dan harus menyebrangi jalan banjir tersebut. "Mau gimana lagi sebab harus ke pasar untuk persediaan makanan," ujar Tami, seorang ibu rumah tangga.
Perlu diketahui, banjir yang melanda perumahan total persada mencapai ketinggian 2,5 meter. Terdapat 500 kepala keluarga yang terkena banjir. Sedangkan jalan protokol yang terendam banjir sampai 80 sentimeter.