Kamis 30 Jan 2014 17:05 WIB

Akil Bergurau dengan Tiga Ton Emas

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Joko Sadewo
 Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar saat bersaksi untuk terdakwa kasus suap Pilkada Gunung Mas di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (30/1).   (Republika/Wihdan Hidayat)
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar saat bersaksi untuk terdakwa kasus suap Pilkada Gunung Mas di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (30/1). (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar mengaku diminta bantuan untuk mengurus sengketa Pemilukada Gunung Mas. Ia mengatakan, politikus Partai Golkar Chairun Nisa yang meminta bantuan.

Akil membenarkan pembicaraan dengan Chairun Nisa terekam dalam pesan singkat (SMS) pada September 2013. Dalam isi pesan yang dibacakan jaksa penuntut umum, Chairun Nisa menyebut meminta bantuan 'untuk Gunung Mas, tetapi untuk incumbent yang menang'. "Ya betul," ujar dia, saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (30/1).

Saat mendapat pesan mengenai Gunung Mas itu, Akil mengaku semula tidak mengerti. Alasannya, ia mengatakan, Chairun Nisa tidak menyebut 'Kabupaten Gunung Mas'. "Saya jawab bergurau berapa ton gunung mas, tapi tidak langsung fokus ke masalahnya," kata dia.

Seingat Akil, saat itu gugatan perkara sengketa Pemilukada Gunung Mas masih belum teregister di MK. Karena itu, ia menyebut dalam pesan 'tiga ton emas'. Ia menganggap pembicaraan itu masih bergurau. Namun dalam pesan berikutnya, Akil baru memberikan penjelasan pada Chairun Nisa. "Ya tiga ton emas. Itu konteksnya bukan itu (permintaan). Setelah itu saya katakan tiga M (Rp 3 miliar)," kata dia.

Dalam persidangan ini, Akil bersaksi untuk terdakwa Chairun Nisa, Bupati Gunung Mas Hambit Bintih, dan pengusaha Cornelis Nalau Antun. Akil bersaksi dalam perkara kasus dugaan penyuapan pengurusan sengketa Pemilukada Gunung Mas di MK. Saat bersaksi, Akil mengaku diminta bantuan oleh Chairun Nisa untuk menolak gugatan yang diajukan para pesaing Hambit Bintih di MK.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement