REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah menjadi fenoma umum jika mushola maupun masjid di beberapa daerah ditemukan kurang apik, kurang bersih alias kotor. Karena itu, tak berlebihan jika pada akhirnya muncul ide toliet revolution.
Ide toilet eevolution itu merupakan gagasan segar dari Arif Wahyudi, salah seorang anggota Fraksi PKS DPRD Kota Tangerang Selatan. Ide sekaligus peluncuran toilet revolution itu dilakukan sejak awal Ramadhan tahun lalu dengan melibatkan sejumlah masyarakat dan kader PKS di wilayahnya.
“Melihat fenomena tadi, maka perlu adanya perubahan cepat (revolusi) toilet-toilet tersebut sehingga menjadi toilet yang bersih, wangi dan terang cahayannya,” ujar Arif kepada ROL, Kamis (30/1).
Arif menjelaskan, idenya itu merupakan ide sederhana untuk membangkitkan kesadaran bersama. Kalau kesadaran bersama ini sudah terbentuk maka mudah untuk menyelesaikan problem tersebut. Namun demikian, katanya, diperlukan kerjasama atau sinergi dengan berbagai pihak sehingga ide “Toilet Revolution” akan menjadi gerakan seluruh warga Kota Tangerang Selatan dan menumbuhkan budaya cinta kebersihan.
“Percontohan “toilet revolution” dimulai dari Kelurahan Pondok Betung dan Pondok Karya. Cakupan gerakan ini berkisar 300 toilet se-Tangerang Selatan. Toilet tersebut secara periodik selama setahun akan dibersihkan oleh relawan ini,” jelas bapak tujuh anak ini.
Arif berharap ide ini bisa menginspirasi daerah lain sehingga gerakan “toilet revolution” ini menjadi gerakan nasional. “Kami berharap program ini berkembang ke kelurahan dan desa di Indonesia,” tutur Arif yang berharap toilet masjid dan mushola bisa setara dengan toilet hotel berbintang yang bersih, wangi dan terang.