REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN — Jelang liburan panjang, jalur utama Semarang-Solo/ Yogyakarta, di wilayah Harjosari, Kecamatan Bawen mengalami kepadatan arus lalu lintas.
Kepadatan ini --secara periodik-- juga menyebabkan arus lalu lintas tersendat akibat peningkatan volume kendaraan bermotor pengguna jalan.
Salah satu faktornya akibat adanya penyempitan jalur oleh proyek peningkatan jalan Banyumanik-Bawen, yang saat terkonsentrasi di kawasan ini.
Berdasarkan pantauan di lapangan, kamis (30/1), kepadatan arus lalulintas dari arah kota Semarang terjadi mulai dari pertigaan terminal Klepu, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.
Sebaliknya, kemacetan arus lalulintas dari arah Solo maupun Yogyakarta terpantau sejak pertigaan dan sekitar Terminal Bus Bawen.
Sementara pekerjaan pengecoran badan jalan sepanjang 2 kilometer, berada di jalur arah Semarang mulai dari depan Pabrik Apacinti Corpora (AIC) hingga SPBU Harjosari.
Pengecoran ini untuk menyambung beton jalan yang sudah dicor sebelumnya dari pertigaan Bawen hingga depan PT AIC.
Kepadatan arus lalulintas jelang liburan panjang ini dikeluhkan oleh sejumlah pengguna jalan, terutama para awak angkutan umum.
Menurut salah seorang sopir angutan umum, Sudarman (40), kemacetan arus lalulintas ini sangat menghambat aktivitas angkutan umum.
Warga Ambarawa ini mengaku setiap hari seharusnya mampu mengangkut penumpang empat rit, pada trayek Semarang- Ambarawa.
Namun dengan adanya proyek peningkatan jalan ini, ia hanya mampu narik satu setengah rit per hari. “Aartinya secara penghasilan jelas menurun,” tambahnya.
Imam handloko(43), penguna jalan lainnya juga mengamini. Perjalanan liburannya kali ini harus tersendat oleh kepadatan arus lalulintas di kawasan Harjosari ini.
"Untuk jarak perjalanan Klepu hingga Bawen yang berjarak kurang dari 3 kilometer, harus ditempuh lebih dari 2 jam," kata warga Batang yang akan berliburan ke Yogyakarta ini.
Kemacetan arus lalulintas di jalur utama tersebut juga berdampak kepadatan arus lalulintas di sejumlah jalur alternatif, seperti Lemahabang- bandungan- Ambarawa.
Karena banyak pengguna jalan yang mencoba menghindari kemacetan di jalur utama. “Akibatnya jalur alternative ini juga padat,” jelas pristyono (38) warga bandungan.
Sementara itu Kepala Proyek KBK PT Adhi Karya, Johan Arifin mengatakan, pihaknya tengah melakukan pengerjaan rigid pavement (pengecoran) di kawasan Harjosari ini.
Pekerjaan ini dilakukannya secara bertahap untuk menghindari kemacetan arus lalulintas yang lebih parah. "Risikonya memang ada penyempitan jalur jalan," katanya menjelaskan.