Kamis 30 Jan 2014 22:30 WIB

Ada 313 Kepala Daerah Masuk Penjara, Otoda Kebablasan?

Perilaku Korupsi/ilustrasi
Foto: rep
Perilaku Korupsi/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Sidarto Danusubroto, mengatakan ada sebanyak 313 kepala daerah diantaranya gubernur, bupati/walikota yang ada di tanah air ini masuk penjara.

Banyaknya Gubernur, Bupati/Walikota yang masuk penjara ini salah satunya disebabkan akibat otonomi daerah kebabalasan, kata Ketua MPR Sidarto Danusubroto  pada Konvensi Kampus X dan Temu Tahunan XVI Forum Rektor Indonesia (FRI) di UNiversitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Kamis (30/1).

"Ya akibat dampak tersebut sekarang ini Gubernur, Bupati/Walikota yang berperan sesuai diharapkan dalam Undang-Undang tidak banyak. Untuk itu melalui acara ini semoga bisa membantu memperbaiki kondisi yang ada sekarang ini," katanya.

Ia mengatakan sistem pemilihan umum yang ada di Indonesia sekarang adalah yang termahal di dunia. "Ya sampai saat ini beberapa daerah di luar Jawa tidak bisa dilakukan pemilihan langsung seperti di Jawa".

"Daerah-daerah yang pemuka rakyatnya dan pemuka agama kuat tidak bisa dilakukan pemilihan umum seperti yang ada di Jawa dan inipun juga harus dipikirkan," kata Ketua MPR.

Menyinggung arah pembangunan ke depan Sodarto mengatakan saat ini perlu adanya amandemen kembali mengenai Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 untuk mengembalikan MPR sebagai lembaga tertinggi negara dan presiden memberikan laporan kerjanya setiap tahun kepada MPR.

Ia mengatyakan hal ini penting, sehingga bangsa ini akan mengerti arah kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam hal ini presiden. "Tidak seperti sekarang ini tidak ada pertanggungjawaban presiden," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement