Kamis 30 Jan 2014 23:09 WIB

Pemerintah Wacanakan Pemulangan Pengungsi Sinabung

Gunung Sinabung
Foto: AP
Gunung Sinabung

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Wacana pemulangan pengungsi Sinabung diiungkapkan Kepala BNPB Syamsul Maarif yang mengacu pada perkembangan Gunung Sinabung dari hari ke hari yang semakin baik dan tenang.

Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terakhir menyatakan bahwa radius lima kilometer dari gunung itu sudah aman. "Tapi itu masih wacana dan melihat situasi dan harus disosialisasikan dulu,," katanya.

Pemulangan warga itu juga baru akan dilakukan setelah infrastruktur desa sudah diperbaiki seperti jalan dari dan ke desa sudah bersih dan bisa dilalui serta aliran listrik PLN hidup.

"Kalau keadaan terus membaik, pemulangan juga akan dilakukan untuk pengungsi lainnya seperti radius tiga kilometer," katanya.

Gubernur menegaskan, sejalan dengan program pengembalian pengungsi tentunya Pemerintah melakukan berbagai kebijakan mulai dari pemberian benih dan alat pertanian hingga "cash for work" (padat karya) sebesar Rp50.000 per hari

Untuk bantuan ke siswa akan diberikan beasiswa sebesar Rp1 juta untuk siswa SD, Rp1,5 juta bagi siswa SMP sederajat dan Rp2 juta (SMU) serta universitas Rp2,1 juta per semester.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendrasto, menyebutkan, erupsi yang disertai awan panas Sinabung yang besar terjadi pada tanggal 11 dan 16 Januari 2014 untuk kemudian berangsur berkurang jumlahnya hingga saat ini.

Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental serta potensi ancaman bahaya Gunung Sinabung, status kegiatan Gunung Sinabung? masih tetap AWAS (Level IV).

Potensi bahaya saat ini dan yang akan datang adalah erupsi masih berpotensi terjadi, yang menghasilkan material berukuran abu (hujan abu lebat) sampai lapili (berukuran 2-6 centimeter) yang ancamannya dapat mencapai radius lima kilometer.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement