REPUBLIKA.CO.ID, MUARA ANGKE -- Kawasan Muara Angke terkenal sebagai pemasok ikan terbesar untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya. Sebagian besar pedagang eceran mencari pasokan ikan di Muara Angke.
Cuaca buruk yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir membuat nelayan Muara Angke tidak melaut. Hal ini membuat banyak pedagang eceran yang berdagang di pasar-pasar sulit untuk mendapatkan ikan.
Menurut Marlena (40) pedagang ikan di pasar Kramat Jati, Cililitan, dia cukup kesulitan mencari pasokan ikan, terutama ikan laut. ''Saya susah mendapatkan ikan, kadang sampai berebutan dengan yang lain,'' ujar pedagang ikan ini.
Dia mengatakan, meskipun harga ikan di pusat pelelangan ikan mahal, mau tak mau dia tetap mengambilnya. Karena jika tidak, maka dia tak bisa berdagang lagi.
Marlina menambahkan, jenis-jenis ikan yang dijualnya bersama para pedagang ikan lainnya kebanyakan ikan laut dibanding ikan air tawar. Misalnya ikan tongkol, tuna, selar, cumi, kakap, udang dan layur.
Sulitnya mendapat pasokan membuat ikan laut rata-rata mengalami kenaikan harga. Ikan kakap merah misalnya, saat ini dijual dengan harga mencapai Rp 65 ribu per kilogram.
Akibat dari kenaikan harga ikan ini, pembeli pun mengeluhkan harga. Kenaikan harga tersebut. Kisman (45) mengaku sangat keberatan dengan harga yang tinggi. Setiap hari, dia membeli ikan untuk bahan membuat pempek. ''Saya sih maunya harga cepat stabil, biar saya bisa dagang terus,'' ujar pedagang empek-empek ini.