Jumat 31 Jan 2014 17:28 WIB

Didin Bagito: Kaltara Perlu Tebar Pesona Budaya

Kalimantan Utara
Foto: IST
Kalimantan Utara

REPUBLIKA.CO.ID, BULUNGAN -- Komedian dan artis senior, Didin Bagito, rencananya akan menghadirkan Kongres Kebudayaan Kaltara I. Ia diundang untuk memandu rangkaian agenda kongres tersebut yang dihelat di Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara 7-9 Februari mendatang.

Dalam pertemuan dengan panitia dari Lembaga Bintang Utara Kaltara, Didin mengapresiasi kongres yang baru pertama kalinya digelar di provinsi perbatasan itu.

Menurutnya, sebagai provinsi baru, segala bentuk langkah positif di Kaltara harus didukung. Apalagi, kongres tersebut sebagai agenda akbar menguatkan dan mengembangkan identitas budaya.

"Gagasan kongres budaya yang dilakukan Bintang Utara ini sangat menarik. Kaltara belum punya gubernur definitif, tapi sudah menggelar kongres kebudayaan," tutur Didin Bagito, seperti rilis yang diterima ROL, Jumat (31/1). Ia menilai, Lembaga Bintang Utara telah melakukan apa yang tidak dipikirkan banyak orang.

Menurut Didin, Kaltara perlu sesering mungkin mengumandangkan budaya yang dimilikinya. Langkah itu sebagai penguatan identitas daerah dan mempertahankan budaya nenek moyang sekaligus menepis budaya asing yang merusak.

"Apalagi sebagai provinsi di garda terdepan Indonesia, Kaltara perlu menebar pesona budayanya agar tak diklaim negara lain," ujarnya. Didin menambahkan, jangan sampai budaya hilang dan mengubah peradaban Kaltara menjadi seperti bukan Indonesia.

Budaya sangat efektif mempertahankan peradaban. Ia menyarankan agar Komgres Kebudayaan Kaltara I bisa digelar periodik per tahun agar semangat menjaga budaya kian kuat.

Dalam konteks sosial politik, lanjut Didin, Kongres Kebudayaan Kaltara memiliki peran strategis mengembangkan budaya setempat. "Dinilai dari segi sosial politik, kongres ini punya kekuatan mempersatukan budaya dan membangun Kaltara," tutur Didin, yang tahun ini menjadi caleg DPRD DKI dapil 5 dari PAN.

Ke depan, ia menyarankan kongres budaya serupa bisa digelar lebih akbar. Jika perlu, di Kaltara dibuat satu tempat yang dikhsusukan sebagai destinasi budaya, ujar Didin. Ia berharap gagasan itu bisa direalisasikan agar banyak wisatawan lokal datang ke Kaltara. "Sekaligus memancing wisatawan mancanegara dan para investor."

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement