REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif pada Jumat mendesak Amerika Serikat untuk tidak kehilangan kesempatan unik mendapatkan kepercayaan dari bangsa Iran.
Berbicara dengan IRNA dan IRIB di sela-sela Konferensi Keamanan Munich menyusul pembicaraan dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton, Zarif mengatakan bahwa AS seharusnya tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dan membuat upaya tulus untuk mendapatkan kepercayaan dari rakyat Iran.
Ditanya tentang pernyataan tertentu oleh para pejabat AS mengenai program nuklir Iran, ia menjawab, politisi Amerika harus tahu bahwa rakyat Iran tidak memiliki kepercayaan apapun ketika datang ke Amerika Serikat.
"Saya berharap bahwa siapa pun yang terlibat dalam pembicaraan nuklir menyadari fakta, bahwa menekan Iran tidak akan menang dan menghasilkan hasil apapun karena rakyat Iran tidak ambruk pada tekanan," tambah Zarif.
Dia menunjukkan bahwa suasana setelah pemilihan presiden tahun lalu, Iran telah membuka jalan bagi masyarakat internasional untuk memiliki negosiasi yang lebih serius antara P5+1 dan Iran.
Mengacu pada pembicaraannya dengan Ashton di Munich, Zarif mengatakan kedua pihak sepakat untuk memulai putaran berikutnya pembicaraan nuklir di Wina pada 18 Februari.
Dia juga menunjuk kepada satu kunjungan Ashton ke Iran, yang diperkirakan tak lama setelah pembicaraan 18 Februari di Wina.
Perjalanan Ashton ke Iran akan fokus pada upaya menindaklanjuti perjanjian Kelompok 5+1 serta hubungan Uni Eropa-Iran, menurut Zarif.