Sabtu 01 Feb 2014 14:41 WIB

Perundingan Suriah Tak Hasilkan Apapun, Siapa yang Salah?

Rep: Satya Festiani/ Red: Djibril Muhammad
Bashar Al Assad
Foto: REUTERS
Bashar Al Assad

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Perundingan Jenewa II yang membicarakan tentang masa depan Suriah tidak menghasilkan apapun. Pembicaraan dijadwalkan akan dilanjutkan pada 10 Februari mendatang di Jenewa. Namun, siapakah yang patut disalahkan atas pembicaraan yang tak menghasilkan apa-apa tersebut?

Pengamat dari Universitas Oklahoma Joshua Landis mengatakan kepada PBS, Jumat (31/1), AS seharusnya tak meminta perubahan rezim di Suriah agar pengungsi Suriah mendapatkan akses pada bantuan.

Hal tersebut juga bisa menjadi awal mula gencatan senjata agar rakyat Suriah tidak menderita. "Tapi AS bersikukuh dan mengatakan bahwa rezim di Suriah harus berubah," ujar Landis.

Ia mengatakan, ketika rezim Bashar al-Assad mendengar hal tersebut, mereka langsung mencabut rencana gencatan senjata. Perbincangan pun memanas dan berakhir saling tuding. Menurut Landis, Assad saat ini merasa berada dalam kekuatannya yang paling tinggi karena memiliki militer yang kuat.