REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Juventus kembali menjelma menjadi penguasa Serie A Italia dalam tiga tahun belakangan. Salah satu faktor penting di balik kebangkitan klub berjuluk Si Nyonya Tua itu ternyata adalah Juventus Stadium.
Hal ini diungkapkan Presiden Juventus, Andrea Agnelli. Menurut dia, sejak pindah markas dari Delle Alpi ke Juventus Stadium pada 2011 lalu, klubnya semakin menemukan jati diri.
"Sangat penting bagi sebuah klub untuk memiliki sebuah stadion yang modern," kata dia seperti dilansir Football Italia.
Pembangunan Juventus Stadium pada 2009 adalah langkah revolusioner dalam sepak bola Italia. Hingga saat ini, Juventus adalah satu-satunya tim yang memiliki stadion. Klub-klub Italia lain masih menggunakan stadion milik pemerintah setempat sebagai markas tim.
Agnelli menegaskan kepemilikan stadion merupakan isu krusial di liga Italia. Menurut dia, sudah saatnya seluruh klub di Serie A maupun Serie B membangun dan mengelola stadion mereka sendiri.
"Juventus Stadium semestinya tidak menjadi sebuah permata tersembunyi di sepak bola Italia," ujarnya.
Kepemilikan stadion, imbuh Agnelli, adalah syarat utama bagi sepak bola Italia untuk kembali menjadi kompetisi nomor satu di Eropa dan dunia. Ia mengaku optimistis level kompetisi akan dengan sendirinya terangkat ketika setiap klub bisa mengelola stadionnya sendiri.
"Saya pikir Presiden FIGC (otoritas sepak bola Italia) Giancarlo Abete akan sepakat dengan saya bahwa sepak bola Italia ingin kembali menjadi nomor satu," tegasnya.
Setelah melalui proses konstruksi selama dua tahun, Juventus Stadium resmi dibuka pada September 2011. Pada tahun pertama menggunakan stadion berkapasitas 41 ribu kursi itu sebagai markas, Juventus langsung meraih scudetto musim 2011/2012.
Kejayaan Juventus berlanjut dengan mempertahankan gelar scudetto pada musim 2012/2013.