REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dalam dua hari berturut-turut, tiga satwa di Kebun Binatang Surabaya (KBS) Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim) ditemukan mati. Tiga satwa itu yaitu kijang betina barking deer (muntiacus muntjak), komodo jantan, dan rusa Bawean.
Direktur operasional Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS, drh Liang Kaspe mengklaim kematian komodo dan kijang wajar. Kondisi kedua satwa itu kata dia awalnya sehat-sehat saja.
Kijang mati diketahui sedang bunting dan ditemukan pengunjung terkapar di kandangnya dengan mulut berbusa sekitar pukul 13.30 WIB, pada Jumat (31/1).“Jangan dititikberatkan mulut kijang yang berbusa tetapi berdasarkan autopsi, kijang itu mati karena kerusakan janin di dalam kandungannya. Janin yang dikandung kijang itu bisa meracuni induknya,” ujar Liang kepada Republika, Ahad (2/2).
Sementara komodo yang mati ditemukan kurang dari 24 jam setelah kematian kijang tersebut. Seorang penjaga (keeper), Sabtu (1/2) sekitar pukul 11.00 WIB menemukan seekor komodo jantan berusia 3 tahun ditemukan mati dengan mulut terjulur. Berdasarkan autopsi, kata Liang, komodo itu mati karena adanya gangguan saluran pencernaan.
Sementara, di hari yang sama, kematian seekor rusa bawean terjadi saat dikarantina. Humas PDTS KBS Agus Supangat mengatakan, awalnya rusa itu keluar dari kandang, kemudian diketahui kakinya patah. “Setelah kakinya patah, rusa dibawa ke tempat karantina. Setelah diamputasi, rusa itu mati di tempat itu juga,” ujarnya.
Dengan kematian-kematian itu, KBS kini tinggal memiliki 20 ekor barking deer, 57 ekor komodo dan 19 ekor rusa Bawean.