Senin 03 Feb 2014 15:04 WIB

Tahajud Cinta (1)

Muslimah shalat Tahajud.    (ilustrasi)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Muslimah shalat Tahajud. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Rasulullah SAW adalah manusia yang tak pernah meninggalkan shalat malam. Diriwayatkan dari Abdullah bin Abi Qois, ia berkata, “Aisyah RA berkata kepadaku, ‘Janganlah engkau meninggalkan shalat malam sebab Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkannya. Apabila sakit atau lelah, beliau shalat dengan duduk.” (HR Abu Dawud).

Suatu saat orang-orang di Madinah ingin melihat wajah sejuk Rasulullah dan menyaksikan sosok manusia yang tidak pernah berdusta sepanjang hidupnya. Setelah mereka berkumpul, Rasulullah menyampaikan pesan kepada orang yang hadir. “Wahai manusia, sebarkanlah salam, berilah makan orang yang fakir, sambungkanlah tali persaudaraan, dan shalatlah pada malam hari ketika orang-orang tidur lelap agar kalian masuk surga dengan selamat.” (HR Tirmidzi).

Bagi orang-orang yang haus akan dahaga menggapai ridha Ilahi, yang rindunya tak terperikan mengharap taman surgawi, shalat tahajud seakan sebuah kewajiban. Karena mereka mengartikannya sebagai sebuah perintah. “Dan pada sebagian malam, bertahajudlah sebagai ibadah tambahan bagimu, semoga Tuhanmu akan mengangkat ke tempat terpuji.” (QS [17]: 79).

Tiada kelezatan melaksanakan shalat malam kecuali Allah akan menempatkan diri manusia di tempat mulia (maqamam mahmuda). Para penempuh jalan kemuliaan itu, bangun pada sepertiga malam sampai menjelang fajar untuk menumpahkan hasratnya beraudiensi dan bertatap batin dengan Allah SWT.

sumber : Toto Tasmara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement