REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Dampak tiga daerah tekanan rendah (tropical low) di Utara Australia mempengaruhi kondisi cuaca ekstrem di Maluku selama beberapa hari ke depan.
"Dampaknya kian kuat sebagaimana diperingatkan sejak akhir Januari 2014 seiring musim pancaroba di tanah air," kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pattimura Ambon, George Mahubessy, saat dikonfirmasi, Ahad (2/2).
Dampaknya, terjadi angin kencang lebih dari 30 Km/jam berpeluang di Pulau Ambon, Seram bagian Timur, Banda, Kepulauan Geser, Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara, Kepulauan Aru, Maluku Tenggara Barat (MTB), Maluku Barat Daya (MBD). Angin kencang juga mempengaruhi tinggi gelombang dengan prakiraan melebihi dua meter di perairan Pulau Ambon, Laut Seram, Selat Manipa, Perairan Geser, Laut Buru, Laut Banda, Perairan Kei, Laut Aru, Laut Arafura, Perairan Tanimbar, MTB, MBD.
Sedangkan, kondisi cuaca umumnya berawan dan hujan. Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang skala lokal di Pulau Ambon, Seram bagian Timur, Buru, Kepulauan Tanimbar. "Peringatan dini ini telah diteruskan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku untuk disosialisasikan ke sembilan Kabuaten dan dua Kota di provinsi setempat," ujar George.
Karena itu, para penyedia maupun pengguna jasa transportasi, baik laut maupun udara perlu mematuhi peringatan dini tersebut. "Jangan memaksakan diri berlayar sekiranya kondisi cuaca ekstrem guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya musibah laut," ujarnya.