REPUBLIKA.CO.ID, NEGARA -- Mantan wakil ketua DPRD Kabupaten Jembrana Gusti Komang Yasa Negara kesulitan biaya berobat atas penyakitnya yang kronis.
"Kami sudah berusaha mengobatinya dengan berbagai cara. Sekarang pengobatan tidak bisa rutin dilakukan karena kami kekurangan biaya," kata Ketut Sri Kresnawati, istri Yasa Negara, di Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Ahad (2/2) kemarin.
Menurut dia, gejala penyakit yang menyerang Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jembrana periode 2004-2009 itu sudah terasa sejak 2005. Saat itu, ia merasakan kesemutan yang tidak hilang-hilang dan semakin parah sehingga membuat langkah kakinya pendek dan terhuyung-huyung.
"Dari pemeriksaan medis, katanya suami saya kena parkinson. Sekarang ia hanya bisa berbaring dan sulit makan karena mengunyah saja susah," ujar Kresnawati.
Dari pemeriksaan terakhir, diduga ada pengapuran pada otak pria yang semasa sehatnya aktif di Orari dengan panggilan udara "COD" itu.
"Syaraf motoriknya juga sudah terganggu sejak dua tahun terakhir sehingga membuatnya lumpuh. Untuk berobat saat ini, kami hanya bisa mengandalkan bantuan saudara serta uang yang saya kumpulkan," katanya.
Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, Kresnawati berjualan kue. Namun tidak setiap hari mendapatkan keuntungan.
"Anak kami yang paling besar memang sudah bekerja, tapi juga habis untuk biaya keluarganya. Harusnya suami saya dioperasi, tapi kami tidak memiliki cukup biaya," ujarnya.
Ia tidak lagi memberikan obat-obatan kepada suaminya karena khawatir akan mempengaruhi jantungnya. Gusti Komang Yasa Negara merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang puncak karier politiknya sebagai Wakil Ketua DPRD Jembrana.