REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Lebih dari 54 tahanan berhasil meloloskan diri dari sebuah penjara di ibukota Libya, Napoli. Mereka berhasil kabur karena penjagaan yang lemah.
Seperti dilansir AP, Ahad (2/2), Letnan Kolonel Ahmed Abu Kara mengatakan dalam pernyataannya para tahanan memecahkan kaca pelindung belakang gedung ketika para penjaga sedang membagikan sarapan bagi tahanan. Dia mengatakan saat kejadian, Sabtu, penjara kekurangan lima petugas.
Abu Kara mengatakan penjara tersebut berada dalam pengawasan Polisi Kejaksaan karena kerap terjadi tahanan kabur. Juli lalu, lebih dari 1.100 tahanan kabur dari penjara al-Kweifiya di dekat kota Benghazi.
Sejak 2011 atau ketika lengsernya Moammar Gadhafi, Libya mengalami kevakuman keamanan. Karena tidak adanya polisi dan militer yang kuat, pemerintah bergantung pada gerilyawan, termasuk para anti-Gadhafi.