REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Presiden Daerah Otonomi Catalunya, Artur Mas mengatakan, pemerintah Spanyol tidak dapat menghalang-halangi usulan referendum untuk menentukan kemerdekaan Catalan dari negeri matador.
“(Pemungutan suara) penting untuk mengetahui pendapat rakyat di negeri ini mengenai masa depan Catalan. Jika kemudian muncul respons antidemokrasi dari pemerintah Spanyol, saya pikir itu akan menjadi sangat buruk dan memalukan di mata dunia,” kata Mas kepada surat kabar terkemuka Catalonia, La Vanguardia, Ahad (2/2).
Selama tiga tahun terakhir, gerakan kemerdekaan di Catalonia telah memperoleh kekuatan yang cukup signifikan. Sebagai gambaran, sekitar setengah dari penduduk Catalan menginginkan kemerdekaan negerinya dari Spanyol. Sementara, sebagian warga lagi menginginkan adanya referendum.
Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy, sebelumnya telah berjanji akan membawa masalah ini ke Mahkamah Konstitusi. Ia pun menegaskan akan mengganjal setiap upaya Catalan untuk mengadakan referendum. Rajoy beralasan, kedaulatan negara jauh lebih utama bagi Spanyol.
“Kesatuan seluruh rakyat Spanyol membuat kita besar. Itulah yang diinginkan oleh mayoritas penduduk di negara ini, dan kita harus menghormati itu,” kata Rajoy.
Catalunya, yang bahasa tutur penduduknya berbeda dengan Spanyol, saat ini telah memiliki pemerintahan otonomi yang luas. Sayangnya, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terbilang lesu lantaran sejumlah kebijakan Madrid (pemerintah pusat) yang dinilai tidak adil terhadap Catalunya.