Selasa 04 Feb 2014 13:33 WIB

Bahaya Gosip (2)

Bergosip/ilustrasi
Foto: nydailynews.com
Bergosip/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Aisyah RA pernah berkata kepada Rasulullah tentang Shafiyyah bahwa dia adalah wanita yang pendek. “Sungguh engkau telah berkata dengan suatu kalimat yang kalau seandainya dicampur dengan air laut niscaya akan mengubah air laut itu,” jawab Rasul tidak suka. (HR Abu Dawud).

Sekadar menggambarkan bentuk tubuh seseorang saja sudah mendapat teguran keras dari Rasulullah SAW, lalu bagaimana dengan menyebutkan sesuatu yang lebih keji dari itu? Dari sahabat Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda, “Ketika aku mi’raj (naik di langit), aku melewati sua tu kaum yang kukukukunya dari tembaga dalam keadaan mencakar wajahwajah dan dadadadanya. Lalu aku bertanya, “Siapakah mereka itu wahai malaikat Jibril?” Malaikat Jibril menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang memakan daging-daging manusia dan merusak kehormatannya.” (HR Abu Dawud).

Yang dimaksud dengan ‘memakan daging-daging manusia’ dalam hadis ini adalah ghibah atau bergosip. “Hai orang-orang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka (kecurigaan), karena sebagian prasangka adalah dosa; janganlah mencari-cari keburukan orang, dan jangan menggunjing satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka, tentulah kamu merasa jijik terhadapnya ...” (QS alHujurat [49]: 12). 

sumber : M Arifin Ilham
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement