REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Ribuan hektar lahan di wilayah Kabupaten Sleman masuk kategori lahan kritis. Namun, pemulihan lahan dari sangat kritis menjadi lahan kritis hanya ditarget 50 hektare per tahun.
Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (DP2K) Kabupaten Sleman mencatat lahan kritis setempat mencapai 3.723,77 hektare pada 2013.
Dari luas lahan tersebut, 345,75 hektar masuk dalam kategori sangat kritis. Sementara luas hutan rakyat dan hutan kota mencapai 4.420,52 hektar. Total luas hutan dengan hutan negara mencapai 6.148,9 hektare.
Pemulihan lahan sangat kritis menjadi kritis di Sleman pada 2013 mencapai 76 hektar. Sementara, pemulihan lahan kritis menjadi potensi kritis mencapai 400-an hektare.
"Penulihan lahan memang berat," ujar Kepala Bidang Kehutanan dan Perkebunan DP2K Sleman, Rofiq Andriyanto ditemui di Sleman, Senin (3/2).
Lahan sangat kritis berada di sejumlah kecamatan terutama yang memiliki perbukitan dan lereng. Di Kecamatan Cangkringan, lahan sangat krtis mencapai 157,7 hektar, kritis 267 hektar, dan potensi kritis mencapai 721,25 hektar.
Kecamatan Prambanan memiliki lahan sangat kritis seluas 33,5 hektar dan kritis 24,3 hektar. Luasan itu masih ditambah lahan yang berpotensi kritis di Kecamatan Prambanan mencapai 662,9 hektar.