Senin 03 Feb 2014 17:49 WIB

Redam Ekspektasi Inflasi, BI Rate Diprediksi Naik Lagi

Rep: Satya Festiani/ Red: Nidia Zuraya
Suku bunga Bank Indonesia
Foto: IST
Suku bunga Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat memprediksikan Bank Indonesia (BI) akan kembali menaikan BI rate untuk meredam ekspektasi inflasi. Inflasi Januari tercatat relatif tinggi, yakni sebesar 1,07 persen.

Ekonom dari Standard Chartered Fauzi Ichsan mengatakan BI akan kembali menaikan BI rate sebesar 50 basis poin (bps) pada semester I-2014. Kenaikan ditujukan untuk meredam ekspektasi inflasi dan tekanan terhadap rupiah.

"Kalo kita lihat di negara-negara yang defisit transaksi berjalannya besar, mereka menaikkan suku bunga, seperti di Brasil, Turki dan India. Indonesia kan nggak beda," ujar Fauzi yang ditemui usai diskusi 'Strengthening Indonesia's Financial System', Senin (3/2).

Defisit transaksi berjalan yang besar, menurut Fauzi, harus dibiayai terus oleh investasi asing pada saat sudah terjadi tapering off quantitative easing dan pada saat suku bunga global sudah mulai naik. Defisit juga menekan rupiah. Selama rupiah masih tertekan, akan sulit untuk membiayai defisit.

Dengan rupiah yang terdepresiasi, investor akan berpikir dua kali untuk membeli aset-aset finansial Indonesia. "Boleh saja murah, pertumbuhan ekonomi rationya bisa saja rendah, selisih suku bunga dolar AS-rupiah bisa saja tinggi, tapi kalo rupiah melemah terus, kan underlying funding mereka bisa drop," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement