Senin 03 Feb 2014 19:12 WIB

Pencarian Korban Awan Panas Sinabung Terhalang Erupsi

Sejumlah warga berlarian menyelamatkan diri saat erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Sabtu (1/2).  (AP Photo)
Sejumlah warga berlarian menyelamatkan diri saat erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Sabtu (1/2). (AP Photo)

REPUBLIKA.CO.ID, KABANJAHE -- Puluhan Anggota Tim SAR (Search and Rescue) terhalang mencari korban awan panas di Desa Sukameriah, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, Senin siang, karena terjadinya erupsi Gunung Sinabung.

Usai pencarian korban yang diduga masih ada, Koordinator Media Center Penanggulangan Bencana Sinabung, Jhonson Tarigan kepada Antara di Kabanjahe, mengatakan pencarian korban bencana alam tersebut, terpaksa dihentikan, dikarenakan erupsi Gunung Sinabung yang terjadi empat kali pada Senin (3/2) ini.

Dia menjelaskan, erupsi Gunung Sinabung tersebut sangat deras kedengarannya, dan dibarengi suara gemuruh, semburan awan panas, serta debu yang berterbangan cukup tebal.

"Tim Basarnas terdiri dari anggota BNPB, TNI, Polri, Tagana dan relawan sempat berlari dan menghindar dari semburan awan panas yang bercampur material terlontar saat terjadinya erupsi Gunung Sinabung," kata Jhonson.

Dia menambahkan, debu dan awan panas yang keluar dari puncak gunung Sinabung sejauh lebih kurang 3 Km arah Selatan Kota Kabanjahe.

Dalam pencarian korban awan panas yang diduga tertimbun abu vulkanik tersebut, Tim SAR juga dipandu oleh petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), karena situasi Gunung Sinabung masih status Awas.

Pencarian warga terkena semburan awan panas itu, menurut dia, dimulai pukul 12.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB, namun harus ditunda karena situasi Gunung Sinabung tidak memungkinkan alias berbahaya.

"Kalau pencarian korban tersebut terus dilanjutkan Tim Basarnas, dapat membahayakan keselamatan anggota tim evakuasi," ucap Jhonson.

Sebelumnya, Tim Basarnas, Ahad (2/1) juga menghentikan pencarian korban awan panas di Desa Sukameriah, karena gangguan awan panas. Saat pencarian para korban tersebut, Tim SAR hanya diberikan waktu selama 10 hingga 20 menit di lokasi kejadian, karena intensitas Gunung Sinabung masih keadaan tinggi dan mengeluarkan awan panas.

Pencarian warga korban awas panas di Desa Sukameriah atau sekitar 15 Km dari Kota Kabanjahe, hanya dilakukan dua kali, dan setelah itu langsung dihentikan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement