Senin 03 Feb 2014 20:41 WIB

Banjir Hilangkan Ratusan Ribu Ton Padi

Rep: lilis/ Red: Damanhuri Zuhri
Bupati Indramayu, Anna Sophanah
Foto: blogspot.com
Bupati Indramayu, Anna Sophanah

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Puluhan ribu hektare tanaman padi yang terendam banjir di Kabupaten Indramayu, mengganggu produktivitas padi di daerah lumbung padi nasional. Jika tidak segera mendapat bantuan, bisa mengancam ketahanan pangan di tingkat nasional.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, Firman Muntako, menyebutkan, banjir dengan ketinggian antara 30–180 cm merendam tanaman padi seluas 48.738 hektare di Kabupaten Indramayu.

Dari jumlah itu, sebanyak 33.933 hektare mengalami puso (gagal panen). Tak hanya itu, banjir juga membuat persemaian padi seluas 15.086 hektare membusuk.

‘’Secara otomatis kondisi itu menurunkan produktivitas padi,’’ ujar Firman, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (3/2).

Ia mengungkapkan, produktivitas padi yang hilang akibat banjir mencapai 343.133 ton gabah kering giling (GKG). Dengan harga GKG yang mencapai Rp 450 ribu per kuintal, nilai kerugian petani senilai lebih dari Rp 1 triliun.

Firman menerangkan, pihaknya sudah mengajukan bantuan benih sebanyak 1,2 ton kepada Pemerintah Pusat. Selain itu, bantuan yang diajukan juga berupa traktor, mesin pompa air dan pupuk. ‘’Kami berharap agar bantuan segera cair,’’ tegas Firman.

Bupati Indramayu, Anna Sophanah, mengatakan harapan senada. Dia mengungkapkan, Pemerintah Pusat harus serius membantu Kabupaten Indramayu yang mengalami kerusakan di berbagai bidang akibat banjir.

Salah satu bidang yang harus mendapat perhatian serius adalah pertanian dan pengairan. Dia mengatakan, selama ini Kabupaten Indramayu menjadi salah satu lumbung padi nasional yang berperan dalam ketahanan pangan nasional.

‘’Jika Indramayu tidak segera dibantu (infrastruktur) pertanian dan pengairannya, jangan harap Indramayu akan jadi lumbung padi nasional (lagi),’’ tandas Anna.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement