Senin 03 Feb 2014 22:55 WIB

Seluruh Bangunan di Radius 3 Km dari Sinabung Hancur

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Nidia Zuraya
 Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Sabtu (1/2).  (AP Photo)
Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Sabtu (1/2). (AP Photo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini penanganan bencana Gunung Sinabung disebut telah sampai ke level nasional. Koordinator Lapangan Palang Merah Indonesia (PMI) di Tanah Karo, Junaedi mengatakan, PMI pusat, segenap kementerian dan aparat dari TNI-Polri bahu membahu membantu penganangan bencan alam ini.

 

Junaedi berujar, sesuai rapat evaluasi yang dilakukan seluruh elemen ini, ditetapkan tak ada lagi toleransi bagi siapapun untuk berada di radius 5 sampai 3 kilometer dari Gunung Sinabung. “Hal ini mengingat semburan awan panas dan guguran larva kemarin yang cukup besar,” ujar Junaedi kepada ROL, Senin (3/2).

 

Junaedi mejelaskan, radius 5 sampai 3 Kilometer menjadi wilayah paling berbahaya untuk diinjak oleh siapapun. Untuk itu, menurutnya tim dari TNI-Polri pun sudah menutup seluruh akses menuju radius tersebut.

 

Namun demikian, ia tidak memungkiri tragedi awan panas kemarin yang menelan lima belas korban jiwa di luar dugaan. Pasalnya, entah dari mana para korban dapat menemukan celah untuk masuk ke radius tersebut.

 

“Sepertinya para korban ingin melihat-lihat situasi rumah dan kebun mereka. Kemudian awan panas turun dan menerjang, sayangnya mereka tidak berhasil melarikan diri,” kata Junaedi.

Junaedi menambahkan, sampai saat ini, tiga desa yang berada di radius 3 kilometer dari Gunung Sinabung telah rata dengan tanah. Sementara itu satu desa di radius 5 kilometer tampak masih menyisakan puing-puing kehidupan. Itu pun, seluruh bangunannyatelah roboh akibat gundukan debu yang membuat beban atap bertamabh sehingga merontokan pondasi bangunan.

“Lahan pertanian di radius 5 dan 3 kilometer juga sudah hancur, semua tertutup oleh debu,” kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement