REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Seorang pemuda tewas akibat tanah longsor menimpa rumahnya di Gombel Lama, RT 06/ RW 05, Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang pada Selasa (4/2).

Korban, Tofa Adi Saputro (21) yang tengah tertidur lelap tewas tertimpa bongkahan batu dan tertimbun tanah, saat tebing setinggi 12 meter --yang berada tepat di belakang kamar tidurnya-- longsor, pada pukul 04.00 WIB. 

Informasi di lokasi kejadian menyebutkan, musibah ini terjadi saat sebagian penghuni rumah tengah terlelap. Meski tidak sampai merobohkan bangunan rumah, lonsoran batu dan tanah mengakibatkan atap rumah milik ayah korban, Sramun (54) jebol.

Sehingga material longsoran ini langsung mengubur Tofa, yang kamarnya berada di bagian belakang bangunan rumah dan menempel dengan tebing. Material longsoran ini juga memenuhi beberapa ruangan lain hingga di bagian teras.

Lima orang penghuni rumah lainnya yang kebetulan tidur di kamar depan dan ruang tamu selamat dalam musibah ini. “Adik- adik dan bapak saya yang tidur di bagian depan selamat,” ujar Sunardi (43), menantu Sramun di lokasi kejadian.

Selain di kawasan Gombel Lama, tanah longsor juga terjadi di Perumahan Villa Payung Indah di lingkungan RT 06/RW 05 Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik.

Meski tidak ada korban jiwa, musibah ini mengakibatkan empat rumah menggantung setelah talud penyangga lantai bagian belakang ke empat rumah ini ambrol. Akibatnya ke-empat bangunan rumah ini kian membahayakan untuk ditempati.

Ikuti Whatsapp Channel Republika