REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Lembaga Keamanan Nasional AS (NSA) memata-matai mantan kanselir Jerman Gerhard Schroder sehubungan dengan kecamannya mengenai Perang Irak, demikian beberapa laporan pada Selasa (4/2).
Telepon Schroder disadap dari tahun 2002 akibat sikap kritisnya terhadap persiapan AS bagi Perang Irak, kata Media Jerman dengan mengutip beberapa pejabat Pemerintah AS dan "orang dalam NSA".
Tindakan penyadapan oleh NSA itu bukan hanya melibatkan pengintaian data koneksi, tapi juga komunikasi lisan dan tertulis, kata laporan tersebut sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi.
Mantan kanselir Jerman itu, yang memimpin Jerman dari 1998 sampai 2005, berbeda pendapat dengan Amerika Serikat pada 2002 dengan menyampaikan sikap Jermauntuk tidak menyediakan tentara atau uang buang serbuan ke Irak.
Schroder memberitahu media ia tidak terkejut dengan berita tersebut. "Saat itu saya tak mengira dinas keamanan Amerika menguping percakapan saya, tapi itu tidak membuat saya terkejut sekarang," katanya.