REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- PBB menyiapkan dana sebesar dua miliar dolar AS tahun ini untuk memerangi krisis pangan di Sahel, Afrika. Di wilayah ini 1,2 juta orang terpaksa mengungsi akibat konflik kekerasan. 

Kepala kemanusiaan PBB Valerie Amos mengumumkan hal itu di Roma, Senin. PBB memprediksi 20 juta orang akan mengalami krisis pangan di Sahel. Sebanyak 2,5 juta di antaranya membutuhkan bantuan makanan untuk menyelamatkan nyawa mereka. 

Menurut PBB, lima juta anak-anak balita akan menderita gizi buruk tahun ini. Di Roma, PBB meluncurkan rencana tiga tahun penanggulangan untuk membantu Sahel. Sahel berada mulai dari Chad hingga Senegal. 

"Akan ada peningkatan jumlah pangan yang dramatis. Hal tersebut dipicu kurangnya pasokan makanan di Nigeria Utara, Kamerun Utara dan Senegal," begitu tertera dalam rencana itu, seperti dilansir Al Jazeera, Selasa (4/2). 

Selain faktor ketidakstabilan di negara-negara, seperti Nigeria dan Mali, peningkatan populasi dan harga pangan yang tinggi juga menjadi biang masalah. 

Rencana tiga tahun itu bertujuan mencari tahu dan menganalisis risiko dan kelemahan program kemanusiaan. Prioritas utama di Sahel adalah menyelamatkan nyawa manusia. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika